Laporan Wartawan Tribun Bali, Busrah Hisam Ardans
TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Gelombang laut tinggi di perairan Selatan Bali membuat kondisi penyeberangan khususnya di Kedonganan untuk sementara dihentikan.
Saat dikonfirmasi Tribun Bali di Dermaga Kedonganan, Jumat (29/6/2018), Wayan Mendra selaku Pemasaran Kapal Marina Srikandi mengatakan, penyeberangan untuk sementara diistirahatkan akibat gelombang tinggi di Perairan Selatan Bali.
"Terakhir kami menyeberang itu puncak mudik, sekitar tanggal 14 Juni 2018 lalu. Sampai sekarang kapal masih parkir di Serangan, sambil menunggu cuaca membaik juga sekalian diservis dulu," kata Mendra.
Selain itu pihaknya masih mengalami kerugian setelah beroperasi sejak setahun silam.
Selama ini memang ada penumpang yang melakukan penyeberangan, tetapi jumlahnya tidak banyak.
"Sejak buka tahun lalu masih sedikit penumpangnya, belum banyak perkembangan. Pas buka modalnya Rp 200-an juta, sementara yang kami dapat baru Rp 85 juta. Jadi ada selisih yang banyak," tambahnya.
Baca: Khofifah: Kalau Pak Jokowi Mencalonkan Diri sebagai Presiden, Saya Siap Mendukung
Ia mengungkapkan, penyeberangan Kedonganan belum pasti kapan akan kembali beroperasi.
"Belum tahu kapan bisa kembali beroperasi lagi. Ini kan gelombang juga masih tinggi, di selatan Bali sana itu sampai 3 meter nggak mau ambil risiko," ungkapnya.
"Kalaupun kedepannya penumpang semakin meningkat tentu kami bersyukur. Tapi kapal masih diparkir di Serangan. Harapan kami kan seperti itu. Cuma peningkatan penyeberangannya belum memuaskan. Paling tidak kalau nyeberang ada 40-an penumpang baru bisa, karena kapasitas kami kan 75 seat," jelasnya.
Saat ini kapal penyeberangan masih diparkir di Serangan sembari menunggu cuaca membaik.
Diketahui harga sekali jalan kapal ini ialah Rp 275 ribu dengan rute Banyuwangi-Bali, Bali-Banyuwangi.
Jam keberangkatan 07.00 dan 09.00 Wita dengan waktu tempuh 2 jam.
http://www.tribunnews.com/regional/2018/06/29/gelombang-mencapai-3-meter-penyeberangan-kedonganan-dihentikan-sementara
No comments:
Post a Comment