TRIBUNNEWS.COM, DENPASAR - Farel, seorang anak yang hidup jauh dari ayah dan ibunya tak kuasa menahan sakit di kakinya. Farel ditimpa beton saat rumahnya rubuh akibat gempa.
Tangisan anak kecil ini pun membuat iba perasaan keluarga yang tengah menemani sembari memegang erat tangan mungilnya.
Air mata tumpah tak terkira. Farel dipeluk erat oleh kakaknya yang merupakan saudara dari ayahnya.
Tetangganya yang turut mengantarnya ke rumah sakit tak kuasa membujuknya agar diam.
Suara teriakan Farel mengisyaratkan dirinya meringis kesakitan yang amat sangat.
Luka terbuka di kakinya tersebut, kata Dani, seorang tetangga yang mengantarnya ke RSUD Tanjung Lombok Utara, akibat Farel ditimpa beton saat gempa bermagnitudo 7,0 itu mengguncang Lombok Utara.
"Iya dia dan neneknya tertimpa beton rumahnya. Ini anak kasian juga, karena ayah dan ibunya tidak ada di sini. Kita yang tetangga turut prihatin sehingga harus antar Farel ke sini," kata Dani, iba.
Baca: Widya Mengembuskan Napas Terakhirnya Setelah Berjuang Beberapa Jam di Ruang ICU
Dani juga mengaku kalau masih ada neneknya Farel yang belum dibawa ke rumah sakit.
"Neneknya Farel ditimpa beton kena kaki juga. Jadi patah kakinya. Dia belum bisa dibawa karena kekurangan kendaraan," akunya.
Farel dan tetangganya asal Kerujuk, Pemenang, itu kini hanya bisa berharap uluran tangan dan bantuan dari pemerintah.
http://www.tribunnews.com/regional/2018/08/07/duka-anak-anak-korban-gempa-lombok-kaki-farel-terluka-tertimpa-beton-wajah-nazila-bengkak
No comments:
Post a Comment