TRIBUNNEWS.COM - Langkah politik Partai Demokrat akhir-akhir ini kerap menjadi sorotan.
Pasalnya, meski tergabung dalam koalisi parpol pendukung pasangan calon presiden (Capres) nomor 02, Prabowo Subianto, pasca-Pilpres 2019, Partai Demokrat kini justru terlihat lebih "mesra" dengan Capres 01 Joko Widodo (Jokowi).
Hal ini setidaknya terlihat dengan adanya silaturahim Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Jokowi dalam beberapa kesempatan.
Baca: Mencari Siasat di Periode Perang Dagang
Baca: Kualifikasi FIBA Asia Cup 2021 Bakal Dijadikan Asah Kemampuan Tim Basket Indonesia kata Erick Thohir
Baca: Antisipasi Lebaran Ketupat di Wilayah Madura, Pertamina Tambah Pasokan LPG 3 KG
Belum lama ini, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhyono (SBY) juga mengaku kecewa dengan pernyataan Prabowo yang mengungkap pilihan politik mending istrinya, Ani Yudhoyono.
Baca: Wacana Pembubaran Koalisi Parpol di Pilpres 2019, Tanggapan BPN, TKN hingga Kata Mahfud MD
Terbaru, Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat Rachland Nashidik juga mengusulkan pembubaran koalisi parpol pendukung di Pilpres 2019.
Muncul spekulasi, manuver yang dilakukan Partai Demokrat belakangan ini karena Partai Demokrat mendapat tawaran kursi menteri dari Jokowi yang ditujukan untuk AHY.
Terkait spekulasi tawaran kursi menteri untuk AHY hingga sikap politik Partai Demokrat, Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan memberikan penjelasan.
Penjelasan itu disampaikan Hinca saat menjadi narasumber dalam tayangan Apa Kabar Indonesia Pagi di TVOne.
Beikut rangkumannya:
1. Demokrat Ditawari Kursi Menteri untuk AHY oleh Jokowi?
http://www.tribunnews.com/nasional/2019/06/10/sekjen-demokrat-buka-bukaan-jawab-isu-ahy-ditawari-kursi-menteri-jokowi-hingga-berbagai-tudingan
No comments:
Post a Comment